EMPATHY

CHAPTER III
BEREMPATI


3.1 DEFINISI EMPATI

Interpersonal skill kedua adalah berempati. Keterampilan ini penting bagi kehidupan pribadi dan profesioanl. Memiliki keterampilan berempati akan memudahkan kita menyelesaikan konflik, membangun tim yang lebih produktif, dan meningkatkan hubungan dengan orang lain. Karena itu, berempati menjadi bagian penting dari interpersonal skill.

    Empati merupakan keterampilan mengenali emosi serta memahami perspektif dan merespons emosi orang lain terhadap suatu situasi. Empati memungkinkan kita menggunakan pemahaman tersebut untuk meningkatkan suasana hati orang lain dan mendukung mereka melalui situasi yang sedang dihadapi.

Merriam-Webster mendefinisikan empati, sebagian, sebagai "tindakan pemahaman, sadar akan, menjadi peka terhadap, dan secara perwakilan mengalami perasaan, pikiran, dan pengalaman orang lain."

3.2 SIMPATI 

Banyak orang tidak dapat membedakan empati (empathy) dan simpati (sympathy). Keduanya terdengar mirip, tetapi nyatanya berbeda. Simpati adalah respons atau keadaan turut merasakan perasaan orang lain.

    Simpati menciptakan rasa kasihan atas penderitaan orang, sedangkan empati membantu orang lain merasa didengar, dipahami, dan divalidasi.

3.3 TANDA – TANDA EMAPTI (SIGNS OF EMPATHY)

Bagi banyak orang, melihat orang lain kesakitan dan menanggapi dengan ketidakpedulian tampaknya sama sekali tidak dapat dipahami. Tetapi fakta bahwa beberapa orang memang merespons sedemikian rupa dengan jelas menunjukkan bahwa empati belum tentu merupakan respons universal terhadap penderitaan orang lain.

Jika kamu bertanya-tanya apakah kamu orang yang berempati, berikut adalah beberapa tanda yang menunjukkan bahwa kam memiliki kecenderungan ini :

  • Kamu benar-benar / fokus mendengarkan apa yang orang lain katakan.
  • Orang sering memberi tahu kamu tentang masalah mereka.
  • Kamu pandai memahami perasaan orang lain.
  • Kamu sering memikirkan bagaimana perasaan orang lain.
  • Orang lain datang kepadamu untuk meminta nasihat.
  • Kamu sering merasa kewalahan oleh peristiwa tragis.
  • Kamu mencoba membantu orang lain yang menderita.
  • Kamu pandai memberi tahu ketika orang tidak jujur.
  • Kamu terkadang merasa lelah atau kewalahan dalam situasi sosial.
  • Kamu sangat peduli dengan orang lain.
  • Kamu merasa sulit untuk menetapkan batasan dalam hubungan kamu

3.4 TIPE – TIPE EMPATI

Empati dapat dibagi menjadi tiga tipe :

  1. Empati kognitif : Empati kognitif adalah empati dengan pikiran, bukan perasaan. Empati kognitif dikenal sebagai pengambilan perspektif. Seseorang yang memiliki empati kognitif akan mampu menempatkan diri pada posisi orang lain, dan melihatnya dari perspektif mereka.
  2. Empati emosional : Empati emosional adalah ketika kita benar – benar merasakan emosi orang lain. Seorang yang memiliki empati emosional akan merasa seolah – olah ia yang merasakan emosi tersebut.
  3. Empati belas kasih : Empati belas kasih adalah memahami dan bersimpati dengan apa yang dialami seseorang dan membantu menyelesaikannya. 

3.5 DAMPAK EMPATI (IMPACT OF EMPATHY)

Kemampuan Kamu untuk berempati dapat memengaruhi hubungan kamu. Studi yang melibatkan saudara kandung telah menemukan bahwa ketika empati tinggi, saudara kandung memiliki lebih sedikit konflik dan lebih banyak kehangatan terhadap satu sama lain. Dalam hubungan romantis, memiliki empati meningkatkan kemampuan kamu untuk memberikan pengampunan.

Tidak semua orang bisa berempati dalam setiap situasi. Beberapa orang mungkin secara umum lebih berempati secara alami, tetapi orang juga cenderung merasa lebih berempati terhadap beberapa orang dan kurang berempati terhadap orang lain. Beberapa faktor yang berperan dalam kecenderungan ini antara lain :

  • Bagaimana kamu memandang orang lain?
  • Bagaimana kamu mengaitkan perilaku orang lain
  • Apa yang kamu salahkan atas kesulitan orang lain
  • Pengalaman masa lalu dan ekspektasi kamu

Penelitian telah menemukan bahwa ada perbedaan gender dalam pengalaman dan ekspresi empati, meskipun temuan ini agak beragam. Wanita mendapat skor lebih tinggi pada tes empati, dan penelitian menunjukkan bahwa wanita cenderung merasakan lebih banyak empati kognitif daripada pria

Pada tingkat paling dasar, tampaknya ada dua faktor utama yang berkontribusi pada kemampuan berempati : genetika dan sosialisasi. Pada dasarnya, ini bermuara pada kontribusi relatif dari alami dan pengasuhan.

Orang tua mewariskan gen yang berkontribusi pada kepribadian secara keseluruhan, termasuk kecenderungan simpati, empati, dan kasih sayang. Di sisi lain, orang juga disosialisasikan oleh orang tua, teman sebaya, komunitas, dan masyarakat. Bagaimana orang memperlakukan orang lain, serta bagaimana perasaan mereka tentang orang lain, seringkali merupakan refleksi dari keyakinan dan nilai-nilai yang ditanamkan pada usia yang sangat muda.

3.4 MELATIH EMPATI

Rasa empati dapat dilatih. Cobalah cara – cara berikut untuk meningkatkan rasa empati :

  • Berbicara dengan orang baru. Cari tahu perasaan orang lain atau rekan kerja yang tidak dikenal baik dengan memulai percakapan. Jangan hanya berbasa – basi, tetapi tanyakan perasaan dan kesulitan yang sedang dia alami.
  • Terlibat aksi social. Empati tidak hanya untuk individu. Terlibat dalam kelompok sukarelawan atau amal dapat mewujudkan rasa empati dalam kelompok.
  • Membaca buku fiksi. Buku fiksi membawa pembacanya memasuki kehidupan dan pikiran karakter. Hal ini dapat meningkatkan kapasitas orang untuk memahami pikiran dan perasaan orang lain. Pilih buku dengan tema dan latar belakang berbeda. Pilih juga penulis yang beragam. 

3.5 MULAILAH BEREMPATI

Berempati merupakan proses yang tidak mudah karena kita mungkin merasa kurang nyaman memahami perasaan orang lian. Ketidaknyamanan itu tidak dapat dihindari karena interaksi antar manusia selalu melibatkan hubungan emosional.

    Agar dapat berempati, kita perlu lebih dulu terbuka dengan mengesampingkan sudut pandang pribadi dan melihat sesuatu dari sudut pandang orang lain. Dengan demikian kita dapat mengenali makna di balik pesan verbal dan nonverbal orang lain. Berikut cara berempati :

  1. Berikan perhatian penuh kepada kawan bicara.
  2. Dengarkan kata kunci dan frasa, terutama jika digunakan berulang kali.
  3. Pikirkan bagaimana dana pa yang dia katakana.

Belum ada Komentar untuk "EMPATHY"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel